Assalamualaikum, Semangat Pagi Jahe Merah Lovers kali ini Jahe Merah Jogja akan berbagi pengalaman seputar dunia jahe merah, nah kali ini Jahe Merah Jogja akan membahas mengenai pembibiran jahe merah menggunakan media tanam organik terbaik yaitu dengan media kascing sebagai sarana penggembang dan pembibitan tanaman obat jahe merah super.
Apa itu Kascing?
Kascing merupakan media pembibitan sekaligus media tanam terbaik jahe merah organik dengan kwalitas terbaik tentunya. Kascing merupakan hasil uraian dari cacing tanah ( kotoran cacing tanah ). KASCING berasal dari sampah-sampah organik berupa sayur-sayuran, buah-buahan, daun-daunan, kotoran binatang, bangkai yang telah mengalami penguraian yang kemudian dimakan oleh cacing dan menjadi pupuk yang mengandung unsur hara yang akan meningkatkan kesuburan dan mudah diserap oleh tanaman.
Hal ini terjadi disebabkan kascing tersebut dalam prosesnya telah mengalami 2 kali proses penguraian. Yang pertama oleh bakteri, yaitu saat sebelum dikonsumsi oleh cacing. Dan yang kedua oleh cacing itu sendiri, yaitu saat berada dalam perut cacing lalu mengalami penguraian lewat proses metabolik. Maka tidak salah kalau kemudian kita dapat mengatakan bahwa cacing adalah merupakan salah satu BioDegradable Engine.
Kandungan Kascing
Kandungan yang terdapat di dalam kascing pada dasarnya bergantung dari sumber makanan cacing itu sendiri. Semakin beragam kandungan unsurnya maka akan semakin beragam pula kandungan unsur-unsur yang terdapat di dalam kascing. Namun demikian pada umumnya, dari hasil pengujian yang dilakukan oleh sucofindo kandungan hara yang terdapat pada kascing antara lain: N2, P2O3, K2O, Carbon organic, SO4, Cloride, Fe, Cu, Mg, Ca, Zn, Co, Mo, dan B.
Dapat pula dilihat dari tabel, keunggulan kascing dibandingkan kotoran ternak lainnya adalah sebagai berikut:
Apa itu Kascing?
Kascing merupakan media pembibitan sekaligus media tanam terbaik jahe merah organik dengan kwalitas terbaik tentunya. Kascing merupakan hasil uraian dari cacing tanah ( kotoran cacing tanah ). KASCING berasal dari sampah-sampah organik berupa sayur-sayuran, buah-buahan, daun-daunan, kotoran binatang, bangkai yang telah mengalami penguraian yang kemudian dimakan oleh cacing dan menjadi pupuk yang mengandung unsur hara yang akan meningkatkan kesuburan dan mudah diserap oleh tanaman.
Hal ini terjadi disebabkan kascing tersebut dalam prosesnya telah mengalami 2 kali proses penguraian. Yang pertama oleh bakteri, yaitu saat sebelum dikonsumsi oleh cacing. Dan yang kedua oleh cacing itu sendiri, yaitu saat berada dalam perut cacing lalu mengalami penguraian lewat proses metabolik. Maka tidak salah kalau kemudian kita dapat mengatakan bahwa cacing adalah merupakan salah satu BioDegradable Engine.
Kandungan Kascing
Kandungan yang terdapat di dalam kascing pada dasarnya bergantung dari sumber makanan cacing itu sendiri. Semakin beragam kandungan unsurnya maka akan semakin beragam pula kandungan unsur-unsur yang terdapat di dalam kascing. Namun demikian pada umumnya, dari hasil pengujian yang dilakukan oleh sucofindo kandungan hara yang terdapat pada kascing antara lain: N2, P2O3, K2O, Carbon organic, SO4, Cloride, Fe, Cu, Mg, Ca, Zn, Co, Mo, dan B.
Dapat pula dilihat dari tabel, keunggulan kascing dibandingkan kotoran ternak lainnya adalah sebagai berikut:
Cara Mendapatkan Kascing?
Mungkin belum bayak orang yang mengetahui manfaat dan hasil yang di dapat dengan menggunakan kascing, untuk mendapatkan saja juga belum tahu padahal cukup mudah untuk mendapatkan pupuk organik kascing ini yaitu dengan membeli di toko pertanian yang menyediakan pupuk organik kascing ini atau anda bisa mendapakannya di Toko Online Kascing Jogja atau bisa juga datang ke Gerai Kascing Jogja.
Cara lain untuk mendapatkan Kascing yaitu dengan beternak cacing tanah sendiri, hal ini akan lebih menghemat waktu dan modal tentunya. Apalagi sekarang ini cacing tanah sudah menjadi barang cukup langka di alam liar tidak mudah untuk mendapatkannya seperti dulu, apalagi cacing tanah liar yang ada di alam tidak mudah untuk di budidayakan tidak seperti jenis cacing yang memang di ternak dan di budidayakan baik untuk bahan baku obat, pembuat pupuk organik maupun sebagai bahan pokok makanan ternak dan lain-lain.
